Saat kata yang menjadi cambuk jiwa terucap
tak ada pilihan untuk berteriak
hanya hati yang bisa bergeming
bahwa sakit hati
tak kan mudah terobati
Merasa tak semudah berkata
Relung jiwa terisi luka yang membekas
Penghapus macam apa
Yang mampu menyingkirkannya?
Senyum yang merekah
Hanya hiasan semata
Demi arti dan makna
Yang tertutup kepalsuan cinta
Sobekan angan indah tentang ketulusan
Yang telah tercurahkan
Membuat gumpalan derita
Pada nurani yang sebelumnya suci
Dari dusta cinta
Tatapan mata yang penuh cinta
Tak di sangka bisa berubah
Menjadi pedang cinta
Yang menusuk jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar